Seniman Bali Bersama Seniman Asal Tiongkok Menggelar Pameran Seni Lukis Rice Paper


#;Keterangan Foto, Seniman Bali menggelar pameran seni lukis Bersama Seniman asal Tiongkok, “rice paper’ panting, di Sudakara Art Space, Sudamala Suits & Villas, Sanur, Denpasar, Bali.
 
 
DETEKSIPOST.COM – SANUR – BALI, Seniman lukis Bali tergabung dalam Komunitas Kertas Padi berkolaborasi bersama seniman asal Tiongkok menggelar pameran seni lukis ‘rice paper’panting, di Sudakara Art Space, Sudamala Suits & Villas, Sanur, Denpasar, Bali.Selasa 19 Desember 2018.
 
Sementara, pameran ini diselenggarakan dari tanggal 19 Desember 2018 hingga 6 Februari 2018, dengan mengambil tajuk “Patience is Earth” Kesabaran adalah Bumi.
 
Selain itu pameran ini rencananya akan dibuka oleh Konjen Tiongkok di Denpasar, Mr. Gou Haodong.”jelasnya.
 
Sehingga, pameran ini merupakan yang pertama kalinya, diselenggarakan dalam rangka menyongsong hari raya Galungan, Kuningan, Natal, dan Tahun Baru.”ungkap, Ketua Komunitas Kertas Padi, Made Kaek.
 
“Sekali lagi dikatakan Made Kaek pameran pertama kita yang menampilkan karya rice paper painting,”ujarnya.
 
Menurut Made Kaek, terkait karya lukisan ini, ia mengatakan para seniman yang biasa menggunakan kanvas merasa tertantang untuk mengembangkan karyanya di atas “rice paper” pungkasanya.
 
“Kami menggunakan “rice paper” yang telah digunakan selama ribuan tahun dalam tradisi berkesenian di China, dengan tetap memertahankan kekhasan masing-masing seniman dari Bali,”ujarnya.
 
Selain itu, untuk kegiatan ini ia berharap ke depannya dapat terjalin hubungan yang lebih erat antara seniman Bali dan China. Ia juga berharap.
 
“Kesabaran adalah bumi” merupakan puitika hakiki dari kesetiaan bumi mrnanggung segala isinya, Kedanbaran itu melekat sepanjang perjalanan bumi yang kini kian renta, “pungkasnya.
 
“Kenapa kesabaran selalu dibutuhkan, padahal para bijak mengatakan”kesabaran seharusnya tak terbatas, sementara pihak lain itu meneriakkan’ kesabaran itu ada batasnya.”ungkap Made Kaek.
 
Sementara, Konjen China yang turut hadir dalam jumpa pers tersebut dapat memfasilitasi agar karya lukis “rice paper” seniman Bali ini dapat dipamerkan juga di China.”ungkapnya.
 
“Sedangkan untuk kedepan kita berharap terjalin hubungan yang lebih erat dan kepada pak Konjen kita berharap dapat memfasilitasi agar karya kita dapat dipamerkan di China,” ucapnya.
 
Menanggapi hal tersebut, Konjen Gou Haodong memastikan bahwa karya seniman Bali ini akan dapat dipamerkan di China. Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan menggelar pameran ini setiap tahun.
 
“Pameran seniman cina di Bali ini hanya pembukaan saja, dan saya pastikan karya seniman Bali ini akan bisa dipamerkan di cina, dan kegiatan ini akan diselenggarakan setiap tahun,”ungkap Guu.
 
Hal ini, mereka juga mengatakan bahwa pertukaran kebudayaan antara China dan Bali telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu. Akulturasi tersebut menurutnya dapat dilihat dari unsur-unsur khas China yang dapat dilihat di bangunan masyarakat Bali.
 
Konjen Gou Haodong juga sangat mengapresiasi pameran ini, “ia mengatakan bahwa pameran bersama seniman Bali dan China ini merupakan suatu pengalaman interaksi kebudayaan yang sangat bagus.”jelasnya.
 
Sementara itu, Direktur Sundamala Group, Emily Subrata mengucapakan terima kasih dapat menjadi tempat penyelenggaraan pameran ini.
 
Mereka, berharap pameran ini semakin mengukuhkan interaksi Indonesia dengan China terutama mengenali hubungan dengan Bali yang berusia ratusan tahun.
 
Untuk itu, pameran ini melibatkan sebanyak 14 seniman Bali yang tergabung dalam Komunitas Kertas Padi dan dua orang seniman dari Negara China.
 
Sementara ada dua orang, seniman asal China tersebut yaitu Liu Fei dan Teng Shengsheng.
 
Selanjutnya, Seniman Bali yang ikut pameran diantaranya yaitu: Djaja Tjandra Kirana, Ketut Jaya ‘kaprus’, Loka Suara, Made Dollar Astawa, Made Duatmika, Made Gunawan, Made Kaek, Made Somadita, Made Wiradana, Polenk Rediasa, Nyoman Sujana Kenyem, Putu Edi Asmara Asparanggi, Sutjipto Adi, dan Wayan Redika.(TIM).